Kamu sungguh-sungguh memberi ketika kamu memberi dirimu sendiri.

Kahlil Gibran


     Pada suatu malam yang indah dan sangat dingin, pergilah seorang ayah dengan anak perempuannya yang sangat cantik bernama Lily. Hari ini ayah Lily berjanji akan membelikannya sebuah boneka cantik bergaun putih untuk kesekian kalinya sebagai hadiah ulang tahun ketujuh dari anak semata wayangnya tersebut.

     Saat Lily dan ayahnya berdiri mengantri di kasir, mereka melihat seorang ayah bersama dengan anak laki-lakinya berdiri di depan etalase toko tersebut. Anak tersebut menunjuk sebuah mainan robot kemudian melihat ke arah ayahnya. Ayahnya pun hanya dapat tersenyum dan tampak berbicara serius kepada anaknya seraya ia menunjukkan isi dalam dompet kulit lusuhnya yang hampir kosong.

     Melihat itu, Lily menarik ayahnya dan berkata “Ayah, apakah aku boleh mengganti boneka ini dengan robot itu? Aku hendak memberikannya kepada anak itu.” Ayahnya sangat kaget dan berkata “Tentu, sayang, tapi bukankah kamu membenci robot?” “Tidak apa, Ayah. Bukankah Ayah dan Ibu berkata kalau aku harus memilih sebuah hadiah yang akan membuatku bahagia? Ini akan sangat membuatku dan anak itu bahagia”

     Ayah Lily sangat terharu dengan apa yang dilakukan anaknya. Mereka pun membayar mainan itu kemudian memberikannya kepada anak lelaki tersebut yang sedang duduk di dekat toko mainan. Senyum bahagia terpancar dari mata anak tersebut saat ia menerima hadiah yang diberikan Lily kepadanya. Sambil bergandengan tangan menuju mobil, ayah Lily bertanya sekali lagi kepada anak perempuannya, “Lily, kamu yakin?” “Iya, ayah. Dan aku sangat bahagia” Jawab Lily.

Nilai Pembelajaran

     Cerita di atas mengajarkan kita mengenai pentingnya kita memiliki kebijaksanaan sebelum memutuskan sesuatu. Lily yang sangat muda mengajarkan kita untuk menghargai lingkungan di sekitar kita. Lily sadar kebahagiaan yang sejati bukan berasal dari apa yang bisa ia dapatkan saat ini saja, tetapi juga apa yang bisa ia lakukan untuk menciptakan kebahagiaan bagi orang lain.

     Dalam sebuah tim, jika tidak memiliki kebijaksanaan maka tidak ada keadilan dalam mengambil keputusan, banyak anggota tim yang melakukan hal yang semena-mena. Sehingga, hendaknya setiap kita dapat melakukan hal yang Lily lakukan, mengalahkan ego pribadi demi goal untuk kemajuan dalam sebuah tim.

1 Komentar

  1. Menyentuh sekali ceritanya, bagus dan sangat inspiratif

    BalasHapus

Posting Komentar